SOP INJEKSI
PROSEDUR
TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )
A. INJEKSI INTRA
VENA
o Injeksi ini dilakukan dengan menyuntikkan
obat kedalam pembuluh darah vena
o Injeksi intravena diberikan jika
diperlukan reaksi obat yang cepat
o Sudut penyuntikan 15o-30 o kemudian
sejajar dengan vena
o Tempat penyuntikan pada vena yang terlebih
dahulu dicari vena bagian distal kemudian ke bagian proksimal
Persiapan
Alat
a.
Spuit
dengan jarum no.22-25
b.
Kapas
alkohol
c.
Obat
dari ampul atau vial
d.
Sarung
tangan bersih
e.
Catatan
pengobatan
f.
Tourniquet
g.
Bak
injeksi
h.
Bengkok
i.
Perlak
Pasien
a.
Sapa
pasien dengan senyum ramah
b.
Jelaskan
prosedur tindakan
Kerja
a.
Tutup
tirai atau pintu
b.
Cuci
tangan
c.
Ambil
obat sesuai dosis
d.
Pakai
sarung tangan
e.
Posisikan
pasien nyaman dan rileks
f.
Tentukan
vena yang akan ditusuk ( vena basilika dan vena chefalika), syarat vena: tidak
bercabang, bukan bekas tusukan, kulit tidak berbulu.
g.
Pasang
perlak di bawah area yang akan disuntik
h.
Bila
vena sudah ditemukan ( misal vena basilika) atur lengan lurus dan pasang
tourniquet sampai vena benar-benar dapat dilihat dan diraba
i.
Siapkan
spuit yang sudah berisi obat, bila masih terdapat udara dalam spuit, maka udara
harus dikeluarkan
j.
Bila
klien terpasang veinflon, bersihkan port penyuntikan yang mengarah ke aliran iv
yang utama dengan kapas alkohol.
k.
Buka
aliran port i.v tersebut dan buka jarum spuit kemudian masukkan spuit tanpa
jarum ke dalam veinflon dan suntikkan obat.
l.
Tusukkan
jarum ke dalam vena dengan posisi jarum sejajar dengan vena dengan sudut 15-30°
m.
Lakukan
aspirasi dengan cara menarik plunger spuit. Bila darah sudah terhisap lepaskan
tourniquet dan dorong obat pelan-pelan ke dalam vena
n.
Setelah
obat masuk vena, segera tarik spuit, usap dengan kapas alkohol dengan sedikit
menekan
o.
Kembalikan
pasien pada posisi yang nyaman.
p.
Tutup
dan buang spuit, ampul / vial ditempat yang telah tersedia (sampah medis untuk
benda tajam)
q.
Observasi
respon pasien terhadap penyuntikan
r.
Lepas
sarung tangan dan cuci tangan
s.
Dokumentasikan
prosedur (5T+1W: Tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat waktu, tepat cara
pemberian dan waspada)
t.
Observasi
efek samping obat (kemerahan, nyeri dan panas)
Terminasi
a.
Berikan
pujian pada klien
b.
Ucapkan
terima kasih
B. INJEKSI
INTRA MUSCULAR
· Injeksi
ini dilakukan dengan menyuntikkan obat pada jaringan otot
· Vaskularisasi
pada otot lebih baik daripada subcutan sehingga absorbsi pada jaringan otot
akan lebih cepat. Absorbsi obat cair pada IM akan terjadi sekitar 10-30 menit,
sedangkan secara SC bisa mencapai hingga 30 menit.
· Jarum
yang digunakan adalah nomor 21-23, sedangkan untuk klien kurus digunakan ukuran
jarum lebih kecil dan pendek.
· Sudut
penyuntikan 90o dengan melewati lapisan SC hingga masuk ke
lapisan otot dalam
· Injeksi
IM lebih toleran terhadap jumlah volume lebih banyak daripada secara SC
sehingga bisa disuntikkan obat 4 cc atau lebih
· Jika
memberikan obat yang dapat mengiritasi, gunakan teknik Z-track saat menyuntik
yaitu dengan cara menghisapkan 0,5 ml udara ke dalam spuit untuk membentuk
sumbatan udara. Tarik kulit dibawahnya dan jaringan subkutan 2,5 cm-3,5 cm ke
arah lateral ke samping. Tahan bagian belakang kulit dan suntikan jarum dengan
cepat.
Persiapan
Alat
a. Spuit dengan jarum no.22-25
b. Jarum ukuran diameter 20-30
c.
Kapas
alkohol
d. Obat dari ampul atau vial (0.5 mL)
e. Sarung tangan bersih
f.
Catatan
pengobatan
g. Bak injeksi
h. Bengkok
i.
Perlak
Pasien
a.
Sapa
pasien dengan senyum ramah
b.
Jelaskan
prosedur tindakan
Kerja
1)
Tutup
tirai atau pintu
2)
Cuci
tanga
3)
Ambil
obat sesuai dosis
4)
Pakai
sarung tangan
5)
Kaji
Area penyuntikan: tidak ada lesi, tidak terdapat infeksi, tidak terdapat
penonjolan tulang, tidak terdapat saraf dan pembuluh darah
6)
Posisikan
pasien nyaman dan rileks disesuaikan dengan area penyuntikan yang akan
digunakan:
a. Ventro gluteal: posisi tengkurap atau
miring dengan lutut fleksi
b. Vastus lateralis: posisi flat, supine
dengan lutut sedikit fleksi
c.
Dorso
gluteal: posisi prone dengan lutut fleksi
d. Deltoid: posisi duduk atau berbaring
dengan lengan fleksi, rileks atau diletakkan diatas abdomen
7)
Pasang
perlak di bawah area yang akan disuntik
8)
Lakukan
Z-track dengan tangan tidak dominan
9)
Bersihkan
tempat penyuntikan dengan kapas alkohol dengan mengusap secara sirkular
arah keluar sekitar 5 cm
10) Letakkan kapas alkohol pada tangan non
dominan. Buka tutup spuit dan pegang spuit pada tangan dominan (antara ibu jari
dan telunjuk)
11) Injeksikan jarum dengan sudut 90° (vastus
latralis jarum masuk dengan kedalaman 1,5-2,5 cm; ventro gluteal jarum masuk
dengan kedalaman: 1,25- 2,5 cm; dorso gluteal jarum masuk dengan kedalaman:
1,25-3,75 cm; deltoid jarum masuk dengan kedalaman: 1,25-2,5 cm)
12) Setelah jarum masuk ke dalam otot,
pindahkan tangan non dominan kebawah spuit ( untuk memfiksasi agar posisi jarum
tidak bergerak) dan tangan dominan pindah ke bagian pengokang spuit untuk siap
mengaspirasi
13) Aspirasi spuit untuk memastikan jarum
tidak menusuk pembuluh darah, jika tidak terdapat darah injeksikan obat
tersebut dengan kecepatan 10 detik/mL. Jika terdapat darah segera cabut spuit
dan ganti pada posisi penyuntikan lainnya
14) Tarik spuit, usap dengan kapas alkohol
dengan sedikit menekan
15) Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
16) Tutup dan buang spuit, ampul / vial
ditempat yang telah tersedia (sampah medis untuk benda tajam)
17) Observasi respon pasien terhadap
penyuntikan
18) Lepas sarung tangan masukkan kedalam
larutan klorin dan cuci tangan
19) Dokumentasikan prosedur (5T+1W: Tepat
obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat waktu, tepat cara pemberian dan waspada)
20) Observasi efek samping obat (kemerahan,
nyeri dan panas)
Terminasi
a.
Berikan
pujian atas kerjasama klien
b.
Ucapkan
terima kasih
C. INJEKSI SUB CUTAN
·
Injeksi
ini dilakukan dengan menyuntikkan obat pada jaringan di bawah kulit.
·
Pada
sub cutan terdapat sedikit sirkulasi darah sehingga obat akan diabsorbsi secara
lambat (tidak secspat jika diberikan secara IM)
·
Obat
yang diberikan secara SC biasanya bersifat isotonic, noniritatif, larut dalam
air, dan dapat ditoleransi hingga 0,5-1 cc
·
Contoh
obat yang diberikan secara SC adalah: insulin, TT (tetanus toxoid), epineprin,
obat-obat alergi dan heparin (dapat diabsorbsi dengan baik melalui SC dan IM)
·
Lokasi
penyuntikan SC: deltoid, abdomen, paha, area scapula, ventral gluteal
·
Lokasi
penyuntikan harus tidak terdapat lesi, tidak ada infeksi, bukan pada penonjolan
tulang dan jaringan dibawahnya tidak terdapat syaraf dan pembuluh darah
·
Sudut
penyuntikan 45o. Untuk klien yang gemuk bisa dengan sudut 90o.
Pada klien yang kurus sebaiknya di abdomen bagian atas
Persiapan
Alat
a.
Spuit
dengan jarum no.22-25
b.
Kapas
alkohol
c.
Obat
dari ampul atau vial (0.5 mL)
d.
Sarung
tangan bersih
e.
Catatan
pengobatan
f.
Bak
injeksi
g.
Bengkok
h.
Perlak
Pasien
a.
Sapa
pasien dengan senyum ramah
b.
Jelaskan
prosedur tindakan
Kerja
1)
Tutup
tirai atau pintu
2)
Cuci
tangan
3)
Ambil
obat sesuai dosis
4)
Pilih
tempat penyuntikan : deltoid, abdomen di tempat yang tidak ada lesi,
tidak terdapat infeksi, tidak terdapat penonjolan tulang, tidak terdapat saraf
dan pembuluh darah
5)
Posisikan
pasien nyaman dan rileks
6)
Pasang
perlak di bawah area yang akan disuntik
7)
Pakai
sarung tangan
8)
Bersihkan
tempat penyuntikan dengan kapas alkohol dengan mengusap secara sirkular arah
keluar sekitar 5 cm atau swab satu kali arah proksimal ke distal
9)
Letakkan
kapas alkohol pada tangan non dominan. Buka tutup spuit dan pegang spuit pada
tangan dominan ( antara ibu jari dan telunjuk)
10)
Dengan
tangan non dominan cubit area deltoid
11)
Injeksikan
obat dengan sudut 45-90°
12)
Aspirasi
spuit untuk memastikan jarum tidak menusuk pembuluh darah, jika tidak terdapat
darah injeksikan obat tersebut. Jika terdapat darah segera cabut spuit dan
ganti pada posisi penyuntikan lainnya
13)
Tarik
spuit, usap dengan kapas alkohol dengan sedikit menekan
14)
Kembalikan
pasien pada posisi yang nyaman
15)
Tutup
dan buang spuit, ampul / vial ditempat yang telah tersedia (sampah medis untuk
benda tajam)
16)
Observasi
respon pasien terhadap penyuntikan
17)
Lepas
sarung tangan dan cuci tangan
18)
Dokumentasikan
prosedur (5T+1W: Tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat waktu, tepat cara
pemberian dan waspada)
19)
Observasi
efek samping obat (kemerahan, nyeri dan panas)
Terminasi
a.
Berikan
pujian pada klien atas kerjasamanya
b.
Ucapkan
terima kasih
D. INJEKSI INTRA
DERMAL / INTRA CUTAN
ü
Injeksi
ini dilakukan dengan menyuntikkan obat dibawah permukaan kulit
antebrachii bagian dalam
ü
Digunakan
untuk skin test atau tes tuberculin
ü
Intradermal
memiliki sirkulasi darah yang minimal dan obat obat akan diabsorbsi secara
perlahan (sangat lambat). Bermanfaat untuk skin tes karena beberapa klien akan
mengalami reaksi anafilaktik jika obat masuk kedalam tubuh secara cepat
ü
Menggunakan
jarum ukuran kecil (1/4-1/2 inci) atau jarum khusus tes tuberculin
ü
Sudut
penyuntikan 5-15o
ü
Tempat
penyuntikan: permukaan kulit yang terang, sedikit rambut, tidak ada lesi dan
oedem
ü
·Jumlah
cairan yang disuntikkan 0,01-0,1 cc
ü
Contoh:
1 gram ampicillin diencerkan 5 cc aquades. Ambil larutan tersebut 0,1 cc kemudian
diencerkan himgga 1 cc. Masukkan obat secara intradermal/intracutan 0,01-0,1 cc
Persiapan
Alat
a.
Spuit
dengan jarum no.22-25
b.
Kapas
alkohol
c.
Obat
dari ampul atau vial (untuk usia <1 tahun:0.05mL, untuk usia >1
tahun:0.10 mL)
d.
Sarung
tangan bersih
e.
Catatan
pengobatan
f.
Pensil
kulit
g.
Bak
injeksi
h.
Bengkok
i.
Perlak
Pasien
a)
Sapa
pasien dengan senyum ramah
b)
Jelaskan
prosedur tindakan
Kerja
1)
Tutup
tirai atau pintu
2)
Cuci
tangan
3)
Ambil
obat sesuai dosis
4)
Pilih
tempat penyuntikan ( permukaan kulit yang terang, sedikit rambut, tidak ada
lesi atau udem ) 3-4 jari dibawah ante kubital
5)
Posisikan
pasien nyaman dengan siku ekstensi dan letakkan lengan diatas permukaan yang
rata
6)
Pakai
sarung tangan
7)
Bersihkan
tempat penyuntikan dengan kapas alkohol dengan mengusap secara sirkular arah
keluar sekitar 5 cm atau swab satu kali arah proksimal ke distal
8)
Letakkan
kapas alkohol pada tangan non dominan. Buka tutup spuit dan pegang spuit pada
tangan dominan (antara ibu jari dan telunjuk)
9)
Dengan
tangan non dominan regangkan permukaan kulit
10)
Injeksikan
obat dengan sudut 5-15°, jarum masuk ± 3 mm. Masuknya jarum bisa tampak dari
permukaan kulit
11)
Hasil
yang tepat adalah terdapat undulasi pada tempat penyuntikan
12)
Tarik
spuit, usap dengan kapas alkohol tetapi tidak boleh ditekan
13)
Kembalikan
pasien pada posisi yang nyaman, berikan tanda pada kulit dengan menggunakan
pensil. Anjurkan klien untuk tidak membasuh tempat penyuntikan tersebut
14)
Tutup
dan buang spuit, ampul / vial ditempat yang telah tersedia (sampah medis untuk
benda tajam)
15)
Lepas
sarung tangan dan cucu tangan
16)
Evaluasi
: hasil tes positif jika terdapat kemerahan, bengkak Dokumentasikan prosedur
(5T+1W: Tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat waktu, tepat cara
pemberian dan waspada)
17)
Observasi
efek samping obat (kemerahan, nyeri dan panas)
Terminasi
1.
Berikan
pujian pada klien atas kerjasamanya
2.
Ucapkan
terima kasih