semoga bacaan ini dapat bermanfaat bagi pengunjung blog ini

Kamis, 28 November 2013



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan            : Kesehatan gigi pada anak
Sub Pokok Bahasan    : Penyakit gigi pada anak
Tempat                        : SDN Panunggangan 2 Tangerang
Sasaran                        : anak kelas 4 SD
Waktu                         : 30 menit
Hari / Tanggal             :
Pembicara                    : Dyah Widya Ningrum
A.      Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menitdiharapkan audiens/anak sekolah dapat mengerti dan memahami tentang penyakit gigi.
B.       Tujuan Khusus
1.    Menjelaskan pengertian penyakit gigi dengan benar.
2.    Menjelaskan faktor-faktor penyebab dari penyakit gigi.
3.    Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit gigi.
4.    Memahami klasifikasi dari penyakit gigi.
5.    Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pencegahan terhadap penyakit gigi.
6.    Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara perawatan terhadap penyakit gigi.

C.       Materi
1.      Pengertian penyakit gigi.
2.      Faktor penyebab dari penyakit gigi.
3.      Tanda dan gejala dari penyakit gigi.
4.      Klasifikasi dari penyakit gigi.
5.      Cara pencegahan terhadap penyakit gigi.
6.      Perawatan gigi

D.      Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
3.      Demonstrasi.

E.   Media
1.      LCD dan laptop
2.      Leaflet.
3.      Phantom gigi.
4.      Alat menggosok gigi : sikat gigi, pasta gigi, dan gelas berisi air.
5.      Beberapa contoh makanan yang mengandung gula : permen, coklat, dll.

F.   Kegiatan
No
Tahap
Waktu (Menit)
Kegiatan



Penyuluh
Peserta
1
Perkenalan dan pembukaan
5 menit
  1. Mengucapkan salam
  2. Memperkenalkan diri
  3. Menjelaskan tujuan
  1. Menjawab salam
  2. Memperhatikan

2
Inti
15 menit
  1. Menjelaskan pengertian penyakit gigi
  2. Menjelaskan faktor penyebab penyakit gigi
  3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit gigi
  4. Menjelaskan klasifikasi penyakit gigi
  5. Menjelaskan cara pencegahan penyakit gigi
  6. Menjelaskan perawatan penyakit gigi

  1. Memperhatikan
  2. Diskusi dan bertanya




3
Penutup
10 menit
  1. Mengevaluasi perasaan peserta setelah penyuluhan
  2. Mengajukan beberapa pertanyaan
  3. Penutup dan salam
  1. Mengungkapkan perasaan setelah penyuluhan
  2. Menjawab pertanyaan
  3. Menjawab salam

G.      Sumber  Bacaan
BA, A. Udiyanto, dkk. 1978. Seri Anatomi Mulut. Jakarta : Mutiara
Besford, John. 1996. Mengenal Gigi Anda, Petunjuk Bagi Orang Tua, Edisi 2. Jakarta:Arcan
H.      Evaluasi
1.    Cara                             :  lisan
2.    Jenis pertanyaan          :  pertanyaan terbuka
3.    Waktu                         :  setelah dilakukan penyuluhan
4.    Soal                             :
1)        Apa yang dimaksud dengan penyakit gigi ?
2)        Sebutkan apa saja dari penyebab penyakit gigi ?
3)        Sebutkan tanda dan gejala dari penykit gigi ?
4)        Sebutkan dan jelaskan cara mencegah dari penyakit gigi ?
5)        Sebutkan cara merawat gigi agar tidak sakit gigi ?









I.         Lampiran Materi
PENYAKIT GIGI pada ANAK
a.         Pengertian
Penyakit gigi merupakan kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi. Hal ini tergantung pada saat terjadinya gangguan yang dihubungkan dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi yang sedang berlangsung.

b.      Penyebab
1.    Kuman yang ada di dalam gigi.
2.    Sisa makanan terutama karbohidrat seperti gula, roti atau makanan lemaklainnya yang lengket pada gigi
3.    Gigi dengan bentuk anatomi yang berlekuk kadang-kadang sulit untuk dibersihkan secara sempurna dapat mempercepat proses lubang gigi.
4.    Gigi bisa rusak bila dipakai untuk menggigit benda-benda yang keras (membuka tutup botol, dan sebagainya).

c.         Tanda dan Gejala
Penyakit ini biasanya ditandai dalam bentuk adanya lubang/keropos pada gigi, plak pada gigi, dan sakit pada gusi.

d.        Klasifikasi
1.      Gigi Berlubang (Caries)
Lubang gigi, disebut juga karies gigi, disebabkan karena infeksi bakteri. Jika tidak dirawat, lubang gigi akan semakin besar dan dalam hingga akhirnya infeksi mencapai persyarafan gigi. Lama kelamaan gigi menjadi mati. Selain itu infeksi gigi yang berlanjut ke jaringan lunak dapat menyebabkan terjadinya abses (seperti bisul berisi nanah).

2.      Gigi Tidak Rata
Gigi bisa menjadi tidak rata jika ada gigi susu yang tanggal secara dini sebelum waktunya, dan mengakibatkan gigi tetap/permanen yang menggantikannya kehilangan panduan untuk tumbuh. Akhirnya gigi tumbuh diluar posisi yang normal.

3.      Gigi Susu Tinggal Akar
Anak yang terbiasa minum susu botol, terutama sebagai pengantar tidur, umumnya mengalami karies yang disebut karies rampan. Ciri khasnya adalah hampir seluruh mahkota gigi depan rusak dan tinggal akarnya saja. Akar gigi rusak tersebut sebaiknya dicabut, sebab berpotensi menjadi tempat berkumpulnya kuman penyebab infeksi yang menyebabkan terjadinya  pembengkakan atau tonjolan seperti bisul di gusi (abses).

4.      Gigi Maju (Tonggos)
Anak dengan kebiasaan buruk tertentu seperti menghisap jari, bibir bawah atau dot lebih beresiko untuk memiliki gigi tonggos. Pada saat anak melakukan gerakan menghisap, jari akan memberi tekanan pada langit-langit mulut serta menyebabkan gigi terdorong ke depan. Namun tingkat keparahannya sangat bergantung pada durasi (berapa lama kebiasaan dilakukan setiap harinya), posisi jari, dan jangka waktunya apakah dilakukan secara terus menerus.

5.      Sakit Gusi
Tanda-tanda dari penyakit gusi :
1)      Rasa yang tidak enak pada gigi disertai bau mulut.
2)      Gusi yang memerah dan terlihat lunak sehingga mudah terjadi pendarahan.
3)      Kehilangan gigi bahkan gigi akan menjadi nyeri dan sensitif dan terasa sakit pada waktu mengunyah.
4)      Terjadinya penimbunan karang gigi yang berwarna coklat, dan mengeras pada permukaan gigi.

e.       Pencegahan
1.    Hindari makanan yang manis. Makanan yang manis seperti tebu, gula-gula, kuekering yang manis, teh atau kopi yang bergula dapat merusak gigi dengan cepat.
2.    Menyikat gigi dengan baik setiap hari. Segeralah menyikat gigi setelah makan sesuatu yang manis.
3.    Membubuhkan Fluoride di dalam air minum atau langsung pada gigi akan
4.    membantu mencegah lubang pada gigi.
5.    Jangan memberikan susu botol kepada bayi yang sudah besar. Mengisap susu dari botol akan membuat gigi bayi mengalami pembusukan.
6.    Hindari merokok.dan mengonsumsi minuman beralkohol karena dapat merusak gigi dan gusi.



f.       Perawatan gigi
1.    Memeriksa gigi secara rutin
Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali walaupun Anda tidak merasakan sakit gigi. Hal ini diperlukan agar dokter dapat mendeteksi lubang kecil yang terjadi pada gigi dan dapat ditangani segera agar lubang tidak semakin besar..

2. Menyikat gigi secara teratur dan pada waktu yang tepat
Pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur adalah waktu yang tepat untuk menyikat gigi.

3.    Menyikat gigi dengan cara yang benar, seperti:
1)   Sebaiknya pilih sikat dengan bulu sikat yang soft, bulu sikat yang keras akan melukai gigi dan mengkikis gigi. Tak perlu penekanan yang berlebihan pada saat menyikat gigi.
2)   Seluruh permukaan gigi harus tersikat tanpa kecuali. Gerakkan sikat gigi dengan arah vertikal dengan sedikit memutar pada bagian permukaan gigi bagian depan.
3)   Menurut literatur yang ada dibutuhkan waktu kurang lebih 3 menit untuk membersihkan gigi dan menyikat semua bakteri yang merugikan.
4)   Selain gigi, lidahpun perlu disikat. Bisa menggunakan sikat gigi biasa atau produk sikat gigi yang memiliki bagian khusus untuk menyikat lidah.
5)   Anda bisa menggunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi.

4.    Kumur setelah makan
Menyikat gigi tidak mungkin dilakukan sehabis kita makan, maka cara terbaik adalah berkumur-kumur agar sisa makanan tidak terus menempel dan mengurangi keadaan asam dalam gigi.

5.    Gunakan benang gigi untuk mengeluarkan sisa makanan
Sisa makanan yang tertinggal, hendaknya tidak dikeluarkan dengan menggunakan tusuk gigi. Penggunaan tusuk gigi dapat menyebabkan celah antar gigi semakin besar disamping dapat menyebabkan luka pada gusi.

6.    Pilih pasta gigi yang mengandung fluoride
Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Zat ini merupakan salah satu bahan pembentuk email gigi. Adanya zat ini dapat mencegah pembusukan pada gigi.

7.    Makan makanan yang berserat
Mengkonsumsi sayuran atau buah terbukti dapat membuat gigi lebih kuat dan mencegah terjadinya gigi berlubang.

8.    Kurangi makanan yang mengandung gula dan tepung
Makanan jenis ini bila tertinggal di gigi dan adanya bakteri akan menyebabkan asam yang membuat gigi berlubang.