SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Kesehatan gigi pada anak
Sub Pokok Bahasan : Penyakit gigi pada anak
Tempat : SDN Panunggangan 2 Tangerang
Sasaran : anak kelas 4 SD
Waktu : 30 menit
Hari / Tanggal :
Pembicara : Dyah Widya Ningrum
A.
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan audiens/anak sekolah
dapat mengerti dan memahami tentang penyakit gigi.
B.
Tujuan Khusus
1.
Menjelaskan pengertian penyakit gigi dengan benar.
2.
Menjelaskan faktor-faktor
penyebab dari penyakit gigi.
3.
Memahami dan
menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit gigi.
4.
Memahami klasifikasi dari penyakit gigi.
5.
Menjelaskan dan
mendemonstrasikan cara pencegahan terhadap penyakit gigi.
6.
Menjelaskan dan
mendemonstrasikan cara perawatan terhadap penyakit gigi.
C.
Materi
1.
Pengertian penyakit gigi.
2.
Faktor penyebab dari penyakit gigi.
3.
Tanda dan gejala
dari penyakit gigi.
4.
Klasifikasi dari
penyakit gigi.
5.
Cara pencegahan terhadap penyakit gigi.
6.
Perawatan gigi
D.
Metode
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
3.
Demonstrasi.
E.
Media
1.
LCD dan laptop
2.
Leaflet.
3.
Phantom gigi.
4.
Alat menggosok gigi : sikat gigi, pasta gigi, dan gelas
berisi air.
5.
Beberapa contoh makanan yang mengandung gula : permen,
coklat, dll.
F.
Kegiatan
No
|
Tahap
|
Waktu (Menit)
|
Kegiatan
|
|
Penyuluh
|
Peserta
|
|||
1
|
Perkenalan dan pembukaan
|
5 menit
|
|
|
2
|
Inti
|
15 menit
|
|
|
3
|
Penutup
|
10 menit
|
|
|
G.
Sumber Bacaan
BA,
A. Udiyanto, dkk. 1978. Seri Anatomi Mulut. Jakarta : Mutiara
Besford,
John. 1996. Mengenal Gigi Anda, Petunjuk Bagi Orang Tua, Edisi 2. Jakarta:Arcan
H.
Evaluasi
1.
Cara : lisan
2.
Jenis pertanyaan : pertanyaan
terbuka
3.
Waktu : setelah
dilakukan penyuluhan
4.
Soal :
1)
Apa yang dimaksud dengan penyakit gigi ?
2)
Sebutkan apa saja dari penyebab penyakit gigi ?
3)
Sebutkan tanda dan gejala dari penykit gigi ?
4)
Sebutkan dan jelaskan cara mencegah dari penyakit gigi ?
5)
Sebutkan cara merawat gigi agar tidak sakit gigi ?
I.
Lampiran Materi
PENYAKIT
GIGI pada ANAK
a.
Pengertian
Penyakit gigi merupakan kelainan pertumbuhan
dan perkembangan gigi. Hal ini tergantung pada saat terjadinya gangguan yang
dihubungkan dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi yang sedang
berlangsung.
b.
Penyebab
1.
Kuman yang ada
di dalam gigi.
2.
Sisa makanan
terutama karbohidrat seperti gula, roti atau makanan lemaklainnya yang lengket
pada gigi
3.
Gigi dengan
bentuk anatomi yang berlekuk kadang-kadang sulit untuk dibersihkan secara
sempurna dapat mempercepat proses lubang gigi.
4.
Gigi bisa rusak
bila dipakai untuk menggigit benda-benda yang keras (membuka tutup botol, dan
sebagainya).
c.
Tanda dan Gejala
Penyakit ini biasanya ditandai dalam
bentuk adanya lubang/keropos pada gigi, plak pada gigi, dan sakit pada gusi.
d.
Klasifikasi
1.
Gigi Berlubang
(Caries)
Lubang gigi,
disebut juga karies gigi, disebabkan karena infeksi bakteri. Jika tidak
dirawat, lubang gigi akan semakin besar dan dalam hingga akhirnya infeksi
mencapai persyarafan gigi. Lama kelamaan gigi menjadi mati. Selain itu infeksi
gigi yang berlanjut ke jaringan lunak dapat menyebabkan terjadinya abses
(seperti bisul berisi nanah).
2.
Gigi Tidak Rata
Gigi bisa
menjadi tidak rata jika ada gigi susu yang tanggal secara dini sebelum
waktunya, dan mengakibatkan gigi tetap/permanen yang menggantikannya kehilangan
panduan untuk tumbuh. Akhirnya gigi tumbuh diluar posisi yang normal.
3.
Gigi Susu Tinggal
Akar
Anak yang
terbiasa minum susu botol, terutama sebagai pengantar tidur, umumnya mengalami
karies yang disebut karies rampan. Ciri khasnya adalah hampir seluruh
mahkota gigi depan rusak dan tinggal akarnya saja. Akar gigi rusak tersebut
sebaiknya dicabut, sebab berpotensi menjadi tempat berkumpulnya kuman penyebab
infeksi yang menyebabkan terjadinya pembengkakan atau tonjolan seperti
bisul di gusi (abses).
4.
Gigi Maju
(Tonggos)
Anak dengan
kebiasaan buruk tertentu seperti menghisap jari, bibir bawah atau dot lebih
beresiko untuk memiliki gigi tonggos. Pada saat anak melakukan gerakan
menghisap, jari akan memberi tekanan pada langit-langit mulut serta menyebabkan
gigi terdorong ke depan. Namun tingkat keparahannya sangat bergantung pada
durasi (berapa lama kebiasaan dilakukan setiap harinya), posisi jari, dan
jangka waktunya apakah dilakukan secara terus menerus.
5.
Sakit Gusi
Tanda-tanda dari
penyakit gusi :
1)
Rasa yang tidak
enak pada gigi disertai bau mulut.
2)
Gusi yang
memerah dan terlihat lunak sehingga mudah terjadi pendarahan.
3)
Kehilangan gigi
bahkan gigi akan menjadi nyeri dan sensitif dan terasa sakit pada waktu
mengunyah.
4)
Terjadinya
penimbunan karang gigi yang berwarna coklat, dan mengeras pada permukaan gigi.
e.
Pencegahan
1.
Hindari makanan
yang manis. Makanan yang manis seperti tebu, gula-gula, kuekering yang manis,
teh atau kopi yang bergula dapat merusak gigi dengan cepat.
2.
Menyikat gigi
dengan baik setiap hari. Segeralah menyikat gigi setelah makan sesuatu yang
manis.
3.
Membubuhkan
Fluoride di dalam air minum atau langsung pada gigi akan
4.
membantu
mencegah lubang pada gigi.
5.
Jangan
memberikan susu botol kepada bayi yang sudah besar. Mengisap susu dari botol
akan membuat gigi bayi mengalami pembusukan.
6.
Hindari merokok.dan
mengonsumsi minuman beralkohol karena dapat merusak gigi dan gusi.
f.
Perawatan gigi
1.
Memeriksa gigi
secara rutin
Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan
sekali walaupun Anda tidak merasakan sakit gigi. Hal ini diperlukan agar dokter
dapat mendeteksi lubang kecil yang terjadi pada gigi dan dapat ditangani segera
agar lubang tidak semakin besar..
2. Menyikat gigi secara teratur dan pada waktu yang
tepat
Pagi hari setelah sarapan dan malam
sebelum tidur adalah waktu yang tepat untuk menyikat gigi.
3.
Menyikat gigi
dengan cara yang benar, seperti:
1)
Sebaiknya pilih
sikat dengan bulu sikat yang soft, bulu sikat yang keras akan melukai gigi dan
mengkikis gigi. Tak perlu penekanan yang berlebihan pada
saat menyikat gigi.
2)
Seluruh permukaan
gigi harus tersikat tanpa kecuali. Gerakkan sikat gigi
dengan arah vertikal dengan sedikit memutar pada bagian permukaan gigi bagian
depan.
3)
Menurut
literatur yang ada dibutuhkan waktu kurang lebih 3 menit untuk membersihkan
gigi dan menyikat semua bakteri yang
merugikan.
4)
Selain gigi,
lidahpun perlu disikat. Bisa menggunakan sikat gigi biasa atau produk sikat
gigi yang memiliki bagian khusus untuk menyikat lidah.
5)
Anda bisa
menggunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi.
4.
Kumur setelah
makan
Menyikat gigi tidak mungkin dilakukan
sehabis kita makan, maka cara terbaik adalah berkumur-kumur agar sisa makanan
tidak terus menempel dan mengurangi keadaan asam dalam gigi.
5.
Gunakan benang
gigi untuk mengeluarkan sisa makanan
Sisa makanan yang tertinggal, hendaknya
tidak dikeluarkan dengan menggunakan tusuk gigi. Penggunaan tusuk gigi dapat
menyebabkan celah antar gigi semakin besar disamping dapat menyebabkan luka
pada gusi.
6.
Pilih pasta gigi
yang mengandung fluoride
Menggunakan pasta gigi yang
mengandung fluorida. Zat ini merupakan salah satu bahan pembentuk email
gigi. Adanya zat ini dapat mencegah pembusukan pada gigi.
7.
Makan makanan
yang berserat
Mengkonsumsi sayuran atau buah terbukti
dapat membuat gigi lebih kuat dan mencegah terjadinya gigi berlubang.
8.
Kurangi makanan
yang mengandung gula dan tepung
Makanan jenis ini bila tertinggal di
gigi dan adanya bakteri akan menyebabkan asam yang membuat gigi berlubang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar