semoga bacaan ini dapat bermanfaat bagi pengunjung blog ini

Sabtu, 14 Juni 2014

RETINOBLASTOMA



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    DEFINISI RETINOBLASTOMA

Kanker mata (retinoblastoma) adalah kanker yang terjadi pada daerah di belakang mata yang peka terhadap cahaya (pada retina).
Retinoblastoma adalah suatu tumor ganas yang mengenai retina pada satu atau kedua mata ( Suriadi dan Rita Yuliani ).
Kanker mata dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, namun pada umumnya penyakit ini menyerang anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun. Berdasarkan penelitian  American Cancer Society, banyaknya anak-anak yang didiagnosis terserang kanker mata mencapai 200 orang setiap tahun. Kanker dapat menyerang salah satu maupun  kedua mata dengan cara menyebar ke kantung mata dan ke otak (melalui saraf penglihatan)

B.     ETIOLOGI

Retinoblastoma  terjadi  karena  kehilangan  kedua  kromosom  dari  satu  alel dominan protektif yang berada dalam pita kromosom 13g14. Bisa karena mutasi atau diturunkan.
Mutasi terjadi akibat perubahan pada rangkaian basa DNA. Peristiwa ini dapat timbul karena kesalahan replikasi, gerakan, atau perbaikan sel. Mutasi dalam sebuah sel benih akan ditransmisikan kepada turunan sel tersebut. Sejumlah faktor, termasuk virus, zat kimia, sinar ultraviolet, dan radiasi pengion, akan meningkatkan laju mutasi. Mutasi kerapkali mengenai sel somatic dan kemudian diteruskan kepada generasi sel berikutnya dalam suatu generasi.

C.    PATOFISIOLOGI

Tumor mata ini, terbagi atas IV stadium, masing-masing :
1.      Stadium I : menunjukkan tumor masih terbatas pada retina (stadium tenang)
2.      Stadium II : tumor terbatas pada bola mata
3.      Stadium III : terdapat perluasan ekstra okuler regional, baik yang melampaui ujung nervus optikus yang dipotong saat enuklasi
4.      Stadium IV: ditemukan metastase jauh ke dalam otak.

Pada  beberapa  kasus  terjadi  penyembuhan  secara  spontan,  sering  terjadi perubahan degeneratif, diikuti nekrosis dan klasifikasi. Pasien yang selamat memiliki kemungkinan 50 % menurunkan anak dengan retinoblastoma.

D.    MANIFESTASI KLINIS

Gejala yang sering muncul pada retinoblastoma adalah :
a.       Leukokoria merupakan keluhan dan gejala yang paling sering ditemukan
b.      Tanda dini retinoblastoma adalah mata juling, mata merah atau terdapatnya warna iris yang tidak normal.
c.       Tumor dengan ukuran sedang akan memberikan gejala hipopion, di dalam bilik mata depan, uveitis, endoftalmitis, ataupun suatu panoftalmitis
d.      Bola mata menjadi besar, bila tumor sudah menyebar luas di dalam bola mata
e.       Bila terjadi nekrosis tumor, akan terjadi gejala pandangan berat
f.       Tajam penglihatan sangat menurun
g.      Nyeri
h.      Pada tumor yang besar, maka mengisi seluruh rongga badan kaca sehingga badan kaca  terlihat benjolan berwarna putih kekuning-kuningan dengan pembuluh darah di atasnya.

E.     PEMERIKSAAN PENUNJANG

a.       Ultrasonografi dan tomografi komputer dilakukan terutama untuk pasien dengan metastase ke luar misalnya dengan gejala proptosis bola mata.
b.      Elektroretino-gram (ERG), berguna untuk menilai kerusakan luas pada retina
c.       Elektro-okulogram (EOG)
d.      Visual  Evoked  Respons  (VER),  berguna  untuk  mengetahui adanya perbedaan rangsangan yang sampai ke korteks sehingga dapat diketahui adanya gangguan rangsangan/penglihatan pada seseorang.

F.     PENATALAKSANAAN MEDIS
1.      Bila diketahui dini dapat dilakukan :
1)      Radiasi dengan sinar rontgen untuk menghancurkan tumor
2)      Fotokoagulasi dengan sinar laser yang ditujukan pada tumor, sehingga mematikan tumornya
3)      Cyrosurgery : suhu -700C dengan suatu alat diberikan pada tumor, sehingga sel-sel tumor mati oleh suhu yang rendah ini tanpa merusak jaringan mata yang disekitarnya.
4)      Kemoterapi dengan sitostatika, vincristine, dactinomycin
2.      Pada stadium yang lanjut :
1)      Bila tumor masih intraokuler, maka dilakukan enukleasi bulbi
2)      Bila tumor sudah ekstraokuler, maka dilakukan eksenterasi orbita
3)      Pada hakekatnya disusun dengan radiasi untuk menghindarkan kekambuhan.
G.    KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN RETINOBLASTOMA

1.      Pengkajian
a.      Riwayat Kesehatan Sekarang
Penting untuk mengetahui perkembangan penyakitnya, dan sejauhmana perhatian klien dan keluarganya terhadap masalah yang dialami. Retinoblastoma mempunyai prognosis baik bila ditemukan dini.
b.      Riwayat Kesehatan Dahulu
Trauma dapat memberikan kerusakan pada seluruh lapis kelopak ataupun bola  mata. Trauma Sebelumnya dapat juga  memberikan    kelainan  pada  mata tersebut sebelum meminta pertolongan.
c.       Riwayat Kesehatan Keluarga
Retinoblastoma  bersifat  herediter  yang  diwariskan  melaluikromosom, protein Yangselamat  Memiliki Kemungkinan 50  %menurunkan  anak  dengan retinoblastoma.
d.      Keluhan Utama
Keluhan  sakit  kepala  merupakan  keluhan  paling  sering  diberikan  oleh penderita. Adanya keluhan pada organ lain juga bisa diakibatkan oleh tumor yang bermetastase.
e.       Riwayat Psikologi
Reaksi pasien dan keluarganya terhadap gangguan penglihatan yang dialami pasien: cemas, takut, gelisah, sering menangis, sering bertanya.

2.      Pemeriksaan Fisik Umum
Diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya keadaan umum yang dapat merupakan penyebab penyakit mata yang sedang diderita.

a.      Pemeriksaan Khusus Mata
a)      Pemeriksaan tajam penglihatan
Pada retinoblastoma, tumor dapat menyebar luas di dalam bola mata sehingga dapat merusak semua organ dimata yang menyebabkan tajam penglihatan sangat menurun.
b)      Pemeriksaan gerakan bola mata
Pembesaran tumor dalam rongga mata akan menekan saraf dan bahkan dapat merusak saraf tersebut dan apabila mengenai saraf III, IV, dan VI maka akan menyebabkan mata juling.
c)      Pemeriksaan susunan mata luar dan lakrimal
Pemeriksaan dimulai dari kelopak mata, sistem lakrimal, konjungtiva,kornea,   bilik   mata   depan,   iris,   lensa   dan   pupil.Pada   retinoblastoma didapatkan:
1)      Leukokoria, Yaitu reflek pupil yang berwarna putih
2)      Hipopion, Yaitu terdapatnya nanah di bilik mata depan
3)      Hifema, Yaitu terdapatnya darah di bilik mata depan
4)      Uveitis
b.      Pemeriksaan Pupil
Leukokoria (refleks pupil yang berwarna putih) merupakan keluhan dan gejala yang paling sering ditemukan pada penderita dengan retinoblastoma.
c.       Pemeriksaan funduskopi
Menggunakan  oftalmoskopi  untuk  pemeriksaan  media,  papil  saraf optik, dan retina. Refleksi tak ada (atau gelap) akibat perdarahan yang banyak dalam badan kaca
d.      Pemeriksaan tekanan bola mata
Pertumbuhan tumor ke dalam bola mata menyebabkan tekanan bola mata meningkat.

H.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.       Gangguan    rasa    nyaman     nyeri    sehubungan     dengan    proses penyakit
b.      Gangguan    persepsi     sensorik     penglihatan     sehubungan    dengan    gangguan penerimaan sensori dari organ penerima
c.       Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
d.      Ganguan konsep diri berhubungan dengan efek perubahan pada gaya hidup
e.       Resiko terhadap ketidakefektifan penatalaksanaan program teapeutik yang berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan tentang aktivitas yang diperbolehkandan yang dibatasi, obat-obatan,komplikasi dan perawatan tindaklanjut


I.       INTERVENSI KEPERAWATAN

1.      Gangguan    rasa    nyaman     nyeri    sehubungan     dengan    proses penyakit
INTERVENSI
RASIONAL
Identifikasikliendlammembantumenghilangkan rasa nyerinya
Pengetahuan yang mendalamtentangnyeridankefektifantindakanpenghilangannyeri.
Berikan informasi tentang penyebab dan cara mengatasinya
Informasimengurangiansietas yang berhubungandengansesuatu yang diperkirakan.
Tindakan penghilangan rasa nyeri noninvasif dan nonfarmakologis (posisi, balutan (24-48 jam), distraksi dan relaksasi.
Tindakaninimemungkinkanklienuntukmendapatkan rasa kontrolterhadapnyeri.
Terapi analgetik
Terapifarmakologidiperlukanuntukmemberikanperedamnyeri.

2.      Gangguan    persepsi     sensorik     penglihatan     sehubungan    dengan    gangguan penerimaan sensori dari organ penerima
INTERVENSI
RASIONAL
Orientasikanklienpadalingkungannya
Orientasidapatmemberikaningatanataumemori pad aotaksehinggabisamembawaperasaanbpadatempatnya.
Berikanpenjelasantentangpenyakitnya
Pengetahuandanpengalamanakanmenambahwawasandanfungsikerjasamadalamtindakan.
Hindaripergerakan yang mendadak, meng-
hentakkankepala,menyisir,batuk,bersin, muntah
Mencegahbertamabhparahnyalapisansaraf retina yang  terlepas  .
Ajarkankliendanstimulasikliendalammenggunakanpancainderakeenam
Pancainderakeenammerupakankepekaandalammenggunakan feeling dalamberbuatdanbertindak.

Pembedahan, kemoterapi, merupakansalahsatudaribeberapatindakan


3.      Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
INTERVENSI
RASIONAL
Kajitingkatansietas : ringan,sedang,berat,panik
Untukmengetahuisampaisejauhmanatingkatkecemasankliensehinggamemu-dahkanpenanganan/pemberianaskep se-lanjutnya.
Berikankenyamandanketentramanhati
Agar klientidakterlalumemikirkanpenyakitnya.
Berikanpenjelasanmengenaiprosedurperawatan,perjalananpenyakit&progno-sisnya.
Agarklienmengetahui/memahamibahwaiabenarsakitdanperludirawat.
Berikan/tempatkanalatpemanggil yang mudahdijangkauolehklien
Agar klienmerasaamandanterlindungisaatmemerlukanbantuan.
Galiintervensi yang dapatmenurunkanansietas.
Untukmengetahuicaramana yang efektifuntukmenurunkan/mengurangiansietas.
Berikanaktivitas yang dapatmenurunkankecemasan/ketegangan.
Agar kliendengansenanghatimelakukanaktivitaskarenasesuaidengankeinginan-nyadantidakbertentangandenganprog-ram perawatan.



4.      Ganguankonsepdiriberhubungandenganefekperubahanpadagayahidup

INTERVENSI
RASIONAL
Dorongklienuntukmengungkapkanperasaannya
Interaksi yang mencobatmeningkatkankonsepdiridimulaidenganmengkajitentangapa yang dirasakankliententangpenyakitdanpembedahan.
Bantu klien untuk mengidentifikasi tingkat mekanisme koping yang dimiliki
Hal inimembantuklienuntukmengubahfokusdariperubahanpenampilakesemuaaspek yang positif yang menunjangkonsepdiri.
Berikan support sistem (keluarga, teman dekat dan lainlain)
Mempertahankankotraksosialkekuatan moral kliendalammengahdapimasalahnya.
Ajarkan klien untuk beradaptasi terhadap perubahan penampilannya.
Meminimalkanperubahan yang adakearahkonstruktif.



5.      Resikoterhadapketidakefektifanpenatalaksanaan program teapeutik yang berhubungandenganketidakcukupanpengetahuantentangaktivitas yang diperbolehkandan yang dibatasi, obat-obatan,komplikasidanperawatantindaklanjut
INTERVENSI
RASIONAL
Identifikasifaktor-faktorpenyebab yang menghalangipenatalaksanaan program terapeutikygefektif.
Agar diketahuipenyebabygmengha-langisehinggadptsegeradiatasisesuaiprioritas.
Bangun rasa percayadiri.
Agar klienmampumelakukanaktifitassendiri/denganbantuan orang laintanpamengganggu program perawatan.
Tingkatkan rasa percayadiridankemampuandiriklien yang positif.
Agar klienmampudanmaumelakukan/ melaksanakan program perawatan yang dianjurkantanpamengurangiperanser-tanyadalampengobatan/ perawatandiri-nya.
Jelaskandanbicarakan: proses penyakit, aturanpengobatan/perawatan,efeksam-ping prognosis penyakitnya.
Klienmengertidanmenyadaribahwapenyakitnyamemerlukansuatutindakan&perlakuan yang tidakmenyenangkan.


DAFTAR PUSTAKA

Danielle G dan Jane C. (2000).RencanaAsuhanKeperawatanOnkologi. EGC Jakarta
Mansjoer, A., et. al. 2001, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I, Edisi III, Cetakan IV, Media Aekulapius. FK-UI, Jakarta