BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
DEFINISI
RETINOBLASTOMA
Kanker mata (retinoblastoma) adalah kanker yang terjadi
pada daerah di belakang mata yang peka terhadap cahaya (pada retina).
Retinoblastoma
adalah suatu tumor ganas yang mengenai retina pada satu atau kedua mata
( Suriadi dan Rita Yuliani ).
Kanker mata dapat memengaruhi
orang-orang dari segala usia, namun pada umumnya penyakit ini menyerang
anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun. Berdasarkan penelitian American Cancer Society, banyaknya
anak-anak yang didiagnosis terserang kanker mata mencapai 200 orang setiap
tahun. Kanker dapat menyerang salah satu maupun
kedua mata dengan cara menyebar ke kantung mata dan ke otak (melalui saraf penglihatan)
B.
ETIOLOGI
Retinoblastoma
terjadi karena kehilangan kedua kromosom
dari satu alel dominan protektif yang berada dalam pita
kromosom 13g14. Bisa karena mutasi atau diturunkan.
Mutasi
terjadi akibat perubahan pada rangkaian basa DNA. Peristiwa ini dapat timbul
karena kesalahan replikasi, gerakan, atau perbaikan sel. Mutasi dalam sebuah
sel benih akan ditransmisikan kepada turunan sel tersebut. Sejumlah faktor,
termasuk virus, zat kimia, sinar ultraviolet, dan radiasi pengion, akan
meningkatkan laju mutasi. Mutasi kerapkali mengenai sel somatic dan kemudian
diteruskan kepada generasi sel berikutnya dalam suatu generasi.
C.
PATOFISIOLOGI
Tumor
mata ini, terbagi atas IV stadium, masing-masing :
1. Stadium
I : menunjukkan tumor masih terbatas pada retina (stadium tenang)
2. Stadium
II : tumor terbatas pada bola mata
3. Stadium
III : terdapat perluasan ekstra okuler regional, baik yang melampaui ujung
nervus optikus yang dipotong saat enuklasi
4. Stadium
IV: ditemukan metastase jauh ke dalam otak.
Pada
beberapa kasus terjadi penyembuhan secara
spontan, sering terjadi perubahan degeneratif, diikuti
nekrosis dan klasifikasi. Pasien yang selamat memiliki kemungkinan 50 %
menurunkan anak dengan retinoblastoma.
D.
MANIFESTASI
KLINIS
Gejala yang sering
muncul pada retinoblastoma adalah :
a. Leukokoria
merupakan keluhan dan gejala yang paling sering ditemukan
b. Tanda dini
retinoblastoma adalah mata juling, mata merah atau terdapatnya warna iris yang
tidak normal.
c. Tumor dengan
ukuran sedang akan memberikan gejala hipopion, di dalam bilik mata depan,
uveitis, endoftalmitis, ataupun suatu panoftalmitis
d. Bola mata
menjadi besar, bila tumor sudah menyebar luas di dalam bola mata
e. Bila terjadi
nekrosis tumor, akan terjadi gejala pandangan berat
f. Tajam
penglihatan sangat menurun
g. Nyeri
h. Pada tumor
yang besar, maka mengisi seluruh rongga badan kaca sehingga badan kaca
terlihat benjolan berwarna putih kekuning-kuningan dengan pembuluh darah
di atasnya.
E.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
a. Ultrasonografi
dan tomografi komputer dilakukan terutama untuk pasien dengan metastase ke luar
misalnya dengan gejala proptosis bola mata.
b. Elektroretino-gram
(ERG), berguna untuk menilai kerusakan luas pada retina
c. Elektro-okulogram
(EOG)
d. Visual
Evoked Respons (VER), berguna untuk
mengetahui adanya perbedaan rangsangan yang sampai ke korteks sehingga
dapat diketahui adanya gangguan rangsangan/penglihatan pada seseorang.
F.
PENATALAKSANAAN
MEDIS
1. Bila
diketahui dini dapat dilakukan :
1) Radiasi
dengan sinar rontgen untuk menghancurkan tumor
2) Fotokoagulasi
dengan sinar laser yang ditujukan pada tumor, sehingga mematikan tumornya
3) Cyrosurgery
: suhu -700C dengan suatu alat diberikan pada tumor, sehingga
sel-sel tumor mati oleh suhu yang rendah ini tanpa merusak jaringan mata yang
disekitarnya.
4) Kemoterapi
dengan sitostatika, vincristine, dactinomycin
2. Pada
stadium yang lanjut :
1) Bila
tumor masih intraokuler, maka dilakukan enukleasi bulbi
2) Bila
tumor sudah ekstraokuler, maka dilakukan eksenterasi orbita
3) Pada
hakekatnya disusun dengan radiasi untuk menghindarkan kekambuhan.
G.
KONSEP
ASUHAN KEPERAWATAN RETINOBLASTOMA
1.
Pengkajian
a.
Riwayat
Kesehatan Sekarang
Penting untuk
mengetahui perkembangan penyakitnya, dan sejauhmana perhatian klien dan
keluarganya terhadap masalah yang dialami. Retinoblastoma mempunyai prognosis
baik bila ditemukan dini.
b.
Riwayat
Kesehatan Dahulu
Trauma dapat memberikan
kerusakan pada seluruh lapis kelopak ataupun bola mata. Trauma Sebelumnya
dapat juga memberikan
kelainan pada mata tersebut sebelum meminta
pertolongan.
c.
Riwayat
Kesehatan Keluarga
Retinoblastoma
bersifat herediter yang diwariskan melaluikromosom,
protein Yangselamat Memiliki Kemungkinan
50 %menurunkan anak dengan retinoblastoma.
d.
Keluhan
Utama
Keluhan sakit
kepala merupakan keluhan paling sering
diberikan oleh penderita. Adanya keluhan pada organ lain juga bisa
diakibatkan oleh tumor yang bermetastase.
e.
Riwayat
Psikologi
Reaksi pasien dan
keluarganya terhadap gangguan penglihatan yang dialami pasien: cemas, takut,
gelisah, sering menangis, sering bertanya.
2.
Pemeriksaan
Fisik Umum
Diperlukan
untuk mengetahui kemungkinan adanya keadaan umum yang dapat merupakan penyebab
penyakit mata yang sedang diderita.
a.
Pemeriksaan
Khusus Mata
a) Pemeriksaan
tajam penglihatan
Pada retinoblastoma,
tumor dapat menyebar luas di dalam bola mata sehingga dapat merusak semua organ
dimata yang menyebabkan tajam penglihatan sangat menurun.
b) Pemeriksaan
gerakan bola mata
Pembesaran tumor dalam
rongga mata akan menekan saraf dan bahkan dapat merusak saraf tersebut dan
apabila mengenai saraf III, IV, dan VI maka akan menyebabkan mata juling.
c) Pemeriksaan
susunan mata luar dan lakrimal
Pemeriksaan dimulai
dari kelopak mata, sistem lakrimal, konjungtiva,kornea, bilik
mata depan, iris, lensa
dan pupil.Pada retinoblastoma didapatkan:
1) Leukokoria,
Yaitu reflek pupil yang berwarna putih
2) Hipopion,
Yaitu terdapatnya nanah di bilik mata depan
3) Hifema,
Yaitu terdapatnya darah di bilik mata depan
4) Uveitis
b.
Pemeriksaan
Pupil
Leukokoria (refleks
pupil yang berwarna putih) merupakan keluhan dan gejala yang paling sering
ditemukan pada penderita dengan retinoblastoma.
c.
Pemeriksaan
funduskopi
Menggunakan
oftalmoskopi untuk pemeriksaan media, papil
saraf optik, dan retina. Refleksi tak ada (atau gelap) akibat perdarahan
yang banyak dalam badan kaca
d.
Pemeriksaan
tekanan bola mata
Pertumbuhan tumor ke
dalam bola mata menyebabkan tekanan bola mata meningkat.
H.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
a. Gangguan
rasa nyaman nyeri
sehubungan dengan proses penyakit
b. Gangguan
persepsi sensorik
penglihatan sehubungan
dengan gangguan penerimaan sensori dari organ penerima
c. Gangguan
rasa aman cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
d.
Ganguan
konsep diri berhubungan dengan efek perubahan pada gaya hidup
e. Resiko terhadap ketidakefektifan penatalaksanaan
program teapeutik yang berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan tentang aktivitas
yang diperbolehkandan yang dibatasi, obat-obatan,komplikasi dan perawatan tindaklanjut
I.
INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Gangguan
rasa nyaman nyeri
sehubungan dengan proses penyakit
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
Identifikasikliendlammembantumenghilangkan
rasa nyerinya
|
Pengetahuan yang
mendalamtentangnyeridankefektifantindakanpenghilangannyeri.
|
Berikan informasi tentang penyebab dan cara
mengatasinya
|
Informasimengurangiansietas
yang berhubungandengansesuatu yang diperkirakan.
|
Tindakan penghilangan rasa nyeri noninvasif dan
nonfarmakologis (posisi, balutan (24-48 jam), distraksi dan relaksasi.
|
Tindakaninimemungkinkanklienuntukmendapatkan
rasa kontrolterhadapnyeri.
|
Terapi analgetik
|
Terapifarmakologidiperlukanuntukmemberikanperedamnyeri.
|
2. Gangguan
persepsi sensorik
penglihatan sehubungan
dengan gangguan penerimaan sensori dari organ penerima
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
Orientasikanklienpadalingkungannya
|
Orientasidapatmemberikaningatanataumemori
pad aotaksehinggabisamembawaperasaanbpadatempatnya.
|
Berikanpenjelasantentangpenyakitnya
|
Pengetahuandanpengalamanakanmenambahwawasandanfungsikerjasamadalamtindakan.
|
Hindaripergerakan yang
mendadak, meng-
hentakkankepala,menyisir,batuk,bersin,
muntah
|
Mencegahbertamabhparahnyalapisansaraf
retina yang terlepas .
|
Ajarkankliendanstimulasikliendalammenggunakanpancainderakeenam
|
Pancainderakeenammerupakankepekaandalammenggunakan
feeling dalamberbuatdanbertindak.
|
Pembedahan, kemoterapi,
merupakansalahsatudaribeberapatindakan
|
3. Gangguan
rasa aman cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
Kajitingkatansietas : ringan,sedang,berat,panik
|
Untukmengetahuisampaisejauhmanatingkatkecemasankliensehinggamemu-dahkanpenanganan/pemberianaskep
se-lanjutnya.
|
Berikankenyamandanketentramanhati
|
Agar
klientidakterlalumemikirkanpenyakitnya.
|
Berikanpenjelasanmengenaiprosedurperawatan,perjalananpenyakit&progno-sisnya.
|
Agarklienmengetahui/memahamibahwaiabenarsakitdanperludirawat.
|
Berikan/tempatkanalatpemanggil
yang mudahdijangkauolehklien
|
Agar
klienmerasaamandanterlindungisaatmemerlukanbantuan.
|
Galiintervensi yang dapatmenurunkanansietas.
|
Untukmengetahuicaramana yang
efektifuntukmenurunkan/mengurangiansietas.
|
Berikanaktivitas yang
dapatmenurunkankecemasan/ketegangan.
|
Agar
kliendengansenanghatimelakukanaktivitaskarenasesuaidengankeinginan-nyadantidakbertentangandenganprog-ram
perawatan.
|
4. Ganguankonsepdiriberhubungandenganefekperubahanpadagayahidup
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
Dorongklienuntukmengungkapkanperasaannya
|
Interaksi yang
mencobatmeningkatkankonsepdiridimulaidenganmengkajitentangapa yang
dirasakankliententangpenyakitdanpembedahan.
|
Bantu klien untuk mengidentifikasi tingkat mekanisme
koping yang dimiliki
|
Hal
inimembantuklienuntukmengubahfokusdariperubahanpenampilakesemuaaspek yang
positif yang menunjangkonsepdiri.
|
Berikan support sistem (keluarga, teman dekat dan lainlain)
|
Mempertahankankotraksosialkekuatan
moral kliendalammengahdapimasalahnya.
|
Ajarkan klien untuk beradaptasi terhadap perubahan
penampilannya.
|
Meminimalkanperubahan yang
adakearahkonstruktif.
|
5. Resikoterhadapketidakefektifanpenatalaksanaan
program teapeutik yang
berhubungandenganketidakcukupanpengetahuantentangaktivitas yang
diperbolehkandan yang dibatasi, obat-obatan,komplikasidanperawatantindaklanjut
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
Identifikasifaktor-faktorpenyebab
yang menghalangipenatalaksanaan program terapeutikygefektif.
|
Agar
diketahuipenyebabygmengha-langisehinggadptsegeradiatasisesuaiprioritas.
|
Bangun rasa percayadiri.
|
Agar
klienmampumelakukanaktifitassendiri/denganbantuan orang laintanpamengganggu
program perawatan.
|
Tingkatkan rasa percayadiridankemampuandiriklien
yang positif.
|
Agar
klienmampudanmaumelakukan/ melaksanakan program perawatan yang
dianjurkantanpamengurangiperanser-tanyadalampengobatan/ perawatandiri-nya.
|
Jelaskandanbicarakan: proses
penyakit, aturanpengobatan/perawatan,efeksam-ping prognosis penyakitnya.
|
Klienmengertidanmenyadaribahwapenyakitnyamemerlukansuatutindakan&perlakuan
yang tidakmenyenangkan.
|
DAFTAR PUSTAKA
Danielle G
dan Jane C. (2000).RencanaAsuhanKeperawatanOnkologi.
EGC Jakarta
Mansjoer,
A., et. al. 2001, Kapita Selekta
Kedokteran, Jilid I, Edisi III, Cetakan IV, Media Aekulapius. FK-UI,
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar