GLIKOGENOLISIS, DAN
GLUKONEOGENESISA.
Glikogenesis
Glukosa
merupakan sumber bahan bagi proses glikolisis, karena glukosaterdapat dalam
jumlah banyak bila dibandingkan dengan monosakarida lain. Olehkarena itu bila
jumlah glukosa yang diperoleh dari makanan terlalu berlebih, makaglukosa akan
disimpan dengan jalan diubah menjadi glikogen dalam hati dan jaringan
otot. Proses sintesis glikogen dari glukosa disebut
glikogenesis
.Glikogen
merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalamtubuh dan analog
dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat didalam hati (sampai
6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karenamassa otot jauh lebih
besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di ototbisa mencapai tiga sampai
empat kali lebih banyak.Seperti amilum, glikogen merupakan polimer ² D ²
Glukosa yang bercabang.Glikogen otot berfungsi sebagai sumber heksosa yang
tersedia dengan mudah untukproses glikolisis di dalam otot, sedangkan glikogen
hati sangat berhubungan dengansimpanan dan pengiriman heksosa keluar untuk
mempertahankan kadar glukosadarah.Sintesis glikogen memerlukan energi dalam
bentuk UTP (Uridin Tri Pospat)yang merupakan sumber energi yang lebih cepat.
Proses glikogenesis memerlukandua kerja enzim, yaitu
glikogen sintetase
dan enzim pembuat cabang glikogen Adapun rangkaian proses terjadinya glikogenesis
digambarkan sebagai berkut
Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat
(reaksi
yang lazimterjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot, reaksi ini
dikatalisir oleh heksokinase
sedangkan
di hati oleh glukokinase
.2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat
dalam
reaksi dengan bantuan katalisator enzim
fosfoglukomutase
. Enzim itu sendiri akan mengalamifosforilasi dan gugus fosfat akan
mengambil bagian di dalam reaksi reversibleyang intermediatnya adalah glukosa
1,6-bifosfat.Enz-P + Glukosa 6-fosfat Enz + Glukosa 1,6-bifosfat Enz-P + Glukosa1-fosfat
Macam-macam Proses Metabolisme Karbohidrat
dalam Tubuh- Karbohidrat adalah senyawa
yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O. Karbohidrat setelah dicerna di
usus, akan diserap oleh dinding usus halus dalam bentuk monosakarida. Monosakarida
dibawa oleh aliran darah sebagian besar menuju hati, dan sebagian lainnya
dibawa ke sel jaringan
tertentu, dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut. Di dalam hati,
monosakarida mengalami proses sintesis menghasilkan glikogen, dioksidasi
menjadi CO2 dan H2O, atau dilepaskan untuk dibawa
oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan. Hati dapat mengatur kadar
glukosa dalam darah atas bantuan hormon insulin
yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas. Kenaikan prosespencernaan dan
penyerapan karbohidrat menyebabkan glukosa dalam darah meningkat, sehingga
sintesis glikogen dari glukosa oleh hati akan naik. Sebaliknya, jika banyak
kegiatan maka banyak energi untuk kontraksi otot sehingga kadar glukosa dalam darah
menurun. Dalam hal ini, glikogen akan diuraikan menjadi glukosa yang
selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan
energi (dalam bentuk energi kimia, ATP).
Faktor yang penting dalam kelancaran kerja tubuh adalah kadar glukosa dalam
darah. Kadar glukosa di bawah 70 mg/100 ml disebut hipoglisemia. Adapun di atas
90 mg/100 ml disebut hiperglisemia. Hipoglisemia yang serius dapat berakibat
kekurangan glukosa dalam otak sehingga
menyebabkan hilangnya kesadaran (pingsan). Hiperglisemia merangsang terjadinya
gejala glukosuria, yaitu ketidakmampuan ginjal untuk
menyerap kembali glukosa yang telah mengalami filtrasi melalui sel tubuh.
Hormon yang mengatur kadar gula dalam darah, yaitu:
- hormon insulin, dihasilkan oleh pankreas,
berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah;
- hormon adrenalin, dihasilkan oleh korteks
adrenal, berfungsi menaikkan kadar glukosa dalam darah.
Macam-macam proses metabolisme
karbohidrat
A. Glikogenesis. Glikogenesis adalah poses pembentukan glikogen dari
glukosa. Proses pembentukan glikogen sebagai berikut.
- Tahap pertama adalah pembentukan glukosa-6-fosfat
dari glukosa, dengan bantuan enzimglukokinase
dan mendapat tambahan energi dari ATP dan fosfat.
- Glukosa-6-fosfat dengan enzim glukomutase
menjadi glukosa-1-fosfat.
- Glukosa-1-fosfat bereaksi dengan UTP (Uridin
Tri Phospat) dikatalisis oleh uridil transferase menghasilkan uridin
difosfat glukosa (UDP-glukosa) dan pirofosfat (PPi).
- Tahap terakhir terjadi kondensasi antara
UDP-glukosa dengan glukosa nomor satu dalam rantai glikogen primer
menghasilkan rantai glikogen baru dengan tambahan satu unit glukosa.
Istilah yang berhubungan dengan
metabolisme penguraian glukosa sebagai berikut.
– Fermentasi atau
peragian adalah proses penguraian senyawa kimia yang menghasilkan gas. Dalam
hal ini adalah penguraian karbohidrat, etanol, dan CO2.
– Glikolisis adalah
proses penguraian karbohidrat menjadi piruvat.
– Glikolisis anaerob adalah proses penguraian karbohidrat menjadi
laktat tanpa melibatkan O2.
– Respirasi adalah
proses reaksi kimia yang terjadi apabila sel menyerap O2,
menghasilkan CO2dan H2O.
Respirasi dalam arti yang lebih khusus
adalah proses-proses penguraian glukosa dengan menggunakan O2,
menghasilkan CO2, H2O, dan energi (dalam bentuk energi
kimia, ATP) yang melibatkan metabolisme glikosis, Daur Krebs, dan fosforilase
bersifat oksidasi.
B. Proses Glikolisis.
Glikolisis adalah proses penguraian
karbohidrat menjadi piruvat. Karbohidrat di dalam usus yaitu glukosa setelah
melalui dinding usus. Glukosa dalam darah sebagian diubah menjadi glikogen.
Peristiwa oksidasi glukosa di dalam jaringan terjadi secara bertingkat dan pada
tingkat tertinggi dilepaskan energi melalui prosesproses kimiawi (glukosa,
glikogen) diubah menjadi piruvat. Piruvat ini merupakan zat antara yang sangat
penting dalam metabolisme karbohidrat. Sifat-sifat peristiwa glikolisis,
antara lain:
a. oksidasi glikogen/glukosa menjadi
piruvat laktat;
b. dapat berlangsung secara aerob dan
anaerob;
c. diperlukan adanya enzim dan energi;
d. menghasilkan senyawa karbohidrat
beratom tiga;
e. terjadi sintesis ATP dari ADP + Pi.
Pada peristiwa glikolisis aerob
dihasilkan piruvat, sedangkan pada glikolisis anaerob dihasilkan laktat melalui
piruvat. Proses glikolisis secara keseluruhan ditunjukkan oleh skema pada
Gambar 2.2. ini.
Gambar
2.2 Skema proses glikolisis secara Keseluruhan
Glukoneogenesis adalah pembentukan glukosa dari piruvat
(kebalikan glikolisis). Sifat-sifat peristiwa glukoneogenesis antara
lain:
a. merupakan reaksi yang kompleks;
b. melibatkan beberapa enzim dan organel
sel, yaitu mitokondrion;
c. terlebih dahulu mengubah piruvat
menjadi malat;
d. metabolisme piruvat diangkut ke dalam
mitokondrion dengan cara pengangkutan aktif melalui membran.
Dalam peristiwa glukoneogenesis
diperlukan energi sebanding dengan 12 molekul ATP.
C. Daur Krebs.
Piruvat diubah menjadi asam laktat,
etanol, dan sebagian asetat. Asetat khususnya asetil koenzim-A
dapat diolah lebih lanjut dalam suatu proses siklis yang disebut lingkaran
trikarboksilat. Hal itu dikemukakan oleh Krebs (1937), sehingga disebut
juga Daur Krebs. Dalam proses siklik dihasilkan CO2 dan H2O, terlepas energi
yang mengandung tenaga kimia besar, yaitu ATP (Adenosin Tri Phosfat).
Daur Krebs merupakan jalur metabolisme yang utama dari berbagai senyawa hasil
metabolisme, yaitu hasil katabolisme karbohidrat, lemak,
dan protein. Untuk lebih jelasnya, dapat diamati dalam diagram berikut ini.
Gambar 2.3 Daur Krebs
Tahap-tahap daur asam trikarboksilat
(Daur Krebs) sebagai berikut.
a. Fase pertama, terurainya asam piruvat
terlebih dahulu atas CO2 dan suatu zat yang mempunyai atom C
(asetat). Senyawa kemudian bersatu dengan koenzim A menjadi asetil koenzim A.
b. Fase kedua, bersatunya asam oksalo
asetat dengan asetil koenzim A sehingga tersusun asam sitrat.
Tujuh reaksi dalam Daur Krebs sebagai berikut.
1) Pembentukan sitrat dari oksalo asetat
dengan enzim sitratsinase.
2) Pembentukan isositrat dari sitrat
melalui cis-akonitat dengan enzim akonitase.
3) Oksidasi isositrat menjadi a-ketoglutarat
dengan enzim isositrat dehidrogenase.
4) Oksidasi a-ketoglutarat menjadi
suksinat dengan enzim a-ketoglutarat dehidrogenase.
5) Oksidasi suksinat menjadi fumarat
oleh enzim suksinat dehidrogenase.
6) Penambahan 1 mol H2O pada
fumarat dengan enzim fumarase menjadi malat.
7) Oksidasi malat menjadi oksalo asetat
dengan enzim malat dehidrogenase.
Satu molekul asetil co-A dalam Daur
Krebs menghasilkan 12 ATP. Adapun satu molekul glukosa akan menghasilkan 38
ATP.
Macam-macam Proses Metabolisme Karbohidrat dalam Tubuh" Terahir diubah pada March 16, 2013 |
Tags: Biologi XII
Bab Metabolisme, gambar diagram
daur krebs, Glukoneogenesis,hormon yang
mengatur kadar gula, Karbohidrat, pengertian
Fermentasi, pengertian
Glikogenesis,pengertian
Glikolisis, pengertian
Glikolisis anaerob, pengertian
proses glikolisis, proses Daur
Krebs, proses
pembentukan glikogen, sifat
peristiwa glikolisis, sifat
peristiwa glukoneogenesis, Skema proses
glikolisis,tahap daur
krebs, Tujuh reaksi
dalam Daur Krebs
SATURDAY, AUGUST 20, 2011
Posted
by Valdis Rein on 4:49
PM
Sintesis
Glikogen (Glikogenesis)
Jika kita
memiliki glukosa melampaui kebutuhan energi, maka kelebihan glukosa yang ada
akan disimpan dalam bentuk glikogen. Proses anabolisme ini dinamakan
glikogenesis. Jadi, glikogenesis adalah proses anabolisme glikogen dari glukosa
terutama terjadi di hati dan otot yang bertujuan untuk menambah simpanan
glikogen dalam tubuh sebagai cadangan makanan jangka pendek (Howell,
1978).
Pembentukan
glikogen (glikogenesis) terjadi hampir dalam semua jaringan, tapi yang pal-ing
banyak adalah dalam hepar dan dalam otot.Setelah seseorang diberi diet tinggi
karbo-hidrat (hidrat arang), kemudian heparnya dianalisis , maka akan
didapatkan kurang lebih 6% berat basah terdiri dari glikogen. Namun 12 sampai
18 jam kemudian, hampir semua gliko-gen habis terpakai. Dalam otot kandungan
glikogen jarang melebihi satu persen, tapi untuk menghabiskan glikogen tersebut
agak sulit, yaitu misalnya dengan olah raga berat dan lama (Howell,
1978).
Rangkaian
proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai berikut:
1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim
terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh
heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
ATP + D-glukosa → D-glukosa 6- fosfat + ADP
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan
katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami
fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible
yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat( glukosa 1,6-bisfosfat
bertindak sebagai koenzim).
Glukosa 6-fosfat → Glukosa 1- fosfat
Enz-P + Glukosa 1-fosfat→ Enz + Glukosa 1,6-bifosfat →Enz-P + Glukosa
6-fosfat
3. Selanjutnya sampai pada reaksi kunci di dalam biosintesis glikogen yaitu
reaksi yang tidak terlibat di dalam pemecahan glikogen. glukosa 1-fosfat
bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk membentuk uridin difosfat glukosa
(UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim uridin difosfat glukosa
pirofosforilase (UDPG pirofosforilase) meng-katalisis pembentukan uridin
difosfat glukosa (UDP-glukosa).
UTP + Glukosa 1-fosfat → UDP-glukosa + Ppi (Lehninger, 1993)
Proses Pemecahan Glikogen (Glikogenolisis)
Penguraian
(degradasi) merupakan tahap yang dikatali¬sasi oleh enzim fosforilase dengan
membatasi kecepatan dalam glikogenolisis.Jika glukosa dari diet tidak dapat
mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa
sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis. Jadi,
glikogenolisis adalah proses katabolisme glikogen menjadi glukosa yang terjadi
di hati sedangkan pada otot menjadi asam piruvat dan asam laktat (Lehninger.
1993).
Pemecahan
glikogen dalam hepar dan otot berbeda dengan enzim yang terdapat dalam
pen-cernaan. Enzim glikogen fosforilase akan melepaskan unit glukosa dari
rantai cabang gliko-gen yang tidak bisa direduksi.
Glikogenolisis
seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi sebenarnya tidak demikian,
proses ini memiliki lintasan terpisah. Untuk memutuskan ikatan glukosa satu
demi satu dari glikogen diperlukan enzim fosforilase. Enzim ini 4 glikogen
untukspesifik untuk proses fosforolisis rangkaian 1 menghasilkan glukosa
1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul glikogen
dibuang secara berurutan sampai kurang 6.àlebih ada 4
buah residu glukosa yang tersisa pada tiap sisi cabang 1.
(C6)n (
glikogen) + Pi → 4 (C6)n-1 (glikogen) + Glukosa 1-fosfat (Howell, 1978)
Glukan
transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan unit trisakarida 6dari
satu cabang ke cabang lainnya sehingga membuat titik cabang 1 6 memerlukan
kerja enzim enzim pemutusterpajang. Hidrolisis ikatan 1 cabang (debranching
enzyme) yang spesifik. Dengan pemutusan cabang tersebut, maka kerja enzim
fosforilase selanjutnya dapat berlangsung.
Enzim ini
hanya memecah ikatan α-1-4 glikosidik, dan berhenti pada empat residu dari
titik cabang. Enzim amilo (α 1,4)(α 1,4) glukan transferase, memindah tiga unit
glukosa yang terikat pada rantai cabang (yang tinggal empat) pada rantai yang
lain membentuk “rantai” lurus. Selanjutnya enzim glikogen fosforilase.akan
memecah ikatan α-1,4 sampai 4 unit glukosa dari titik cabang, demikian
seterusnya( Lehninger, 1993)
Debranching
enzim (amilo 1,6-glukosidase) memecah ikatan glukosidik 1,6 dan menghasilkan
glukosa. Dalam otot glukosa yang dihasilkan tidak cukup banyak untuk dieksport
keluar sel, kemungkinan dipakai oleh sel otot itu sendiri.
Glukosa
1-fosfat yang terlepas diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim
fosfoglukomu-tase. Senyawa ini bisa masuk jalur glikolisis atau jalur lainnya.
Di hepar, ginjal dan epitel usus halus glukosa 6-fosfatase yang spesifik
memecah ikatan ester dan melepaskan glukosa ke peredaran darah. Enzim ini tidak
didapatkan dalam otot(lehninger, 1993).
GLIKOGENESIS
A. PENGERTIAN
Glikogenesis adalah proses anabolic pembentukan glikogen untuk simpanan
glukosa saat kadar gula darah menjadi tinggi seperti setelah makan,glikogenesis
terjadi terutama dalam sel-sel hati dan sel-sel otak rangka, tetapi tidak
terjadi dalam sel-sel otak yang sangat bergantung pada pada persendian konstan
gula darah untuk energy. (Ethel Sloane, 2003)
Glikogenesis adalah sintesis protein dari glukosa, seperti yang di temukan
pada otot, tempat glukosa di simpan sebagai glikogen.
Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian
disimpan dalam hati dan otot. Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat
yang utama di dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini
terutama terdapat didalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%.
Akan tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya
simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak.
Gambar 2.1 pengertian glikogenesis
menurut kamus besar
B. STRUKTUR GLIKOGEN
Glikogen bentuk penyimpanan
glukosa adalah polisakarida glukosa bercabang yang terdiri dari rantai-rantai
unit glukosil yang disatukan oleh ikatan α-1,4 dengan cabang α-1,6 di setiap
8-10 residu.
Dalam molekul dengan struktur bercabang
–cabang lebat ini, hanya satu residu glukosil yang memiliki sebuah karbon
anomerik yang tidak terkait ke residu glukosa lainnya. Karbon anomerik di awal
rantai melekat ke protein glikogenin. Ujung lain pada rantai itu disebut ujung
nonpereduksi. Struktur yang bercabang-cabang ini memungkinkan penguraian dan
sintesis glikogen secara cepat karena enzim dapat bekerja pada beberapa rantai
sekaligus dari ujung-ujung nonpereduksi.
Glikogen terdapat dalam jaringan sebagai
polimer berberat molekul sangat besar (107-108) yang
bersatu dalam partikel glikogen. Enzim yang berperan dalam sintesis dan
penguraian glikogen dan sebagai enzim pengatur, terikat ke permukaan partikel
glikogen
Gambar 2.2 Ikatan α 1,4 dan α 1,6 glikosida
Fungsi Glikogen pada Otot Rangka dan Hati
Glikogen terurai terutama menjadi
glukosa 1-fosfat yang kemudian diubah menjadi glukosa 6-fosfat. Di otot rangka
dan jenis sel lain, glukosa 6-fosfat masuk ke dalam jalur glikolitik. Glikogen
adalah sumber bahan bakar yang sangat penting untuk otot rangka saat kebutuhan
akan ATP meningkat dan saat glukosa 6-fosfat digunakan secara cepat dalam
glikolisis anaerobik.
Di hati berlainan dengan di otot rangka
dan jaringan lainnya. Glikogen hati merupakan sumber glukosa yang pertama dan
segera untuk mempertahankan kadar glukosa darah. Di hati, glukosa 6-fosfat yang
dihasilkan dari penguraian glikogen dihidolisis menjadi glukosa oleh glukosa
6-fosfatase, suatu enzim yang hanya terdapat di hati dan ginjal. Dengan
demikian, penguraian glikogen merupakan sumber glukosa darah yang dimobilisasi
dengan cepat pada waktu glukosa dalam makanan berkurang atau pada waktu
olahraga dimana terjadi peningkatan penggunaan glukosa oleh otot.
Glikogen otot adalah sumber heksosa
untuk proses glikolisis di dalam otot itu sendiri. Sedangkan glikogen hati
adalah simpanan sumber heksosa untuk dikirim keluar guna mempertahankan kadar
glukosa darah, khususnya di antara waktu makan. Setelah 12-18 jam puasa, hampir
semua simpanan glikogen hati terkuras. Tetapi glikogen otot hanya terkuras setelah
seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama
C. TUJUAN GLIKOGENESIS
Proses glikogenesis terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya
untuk berpikir, mencerna makanan, bekerja dan sebagainya. Jika jumlah glukosa
melampaui kebutuhan, maka dirangkai menjadi glikogen untukmenambah simpanan
glikogen dalam tubuh sebagai cadangan makanan jangka pendek melalui proses
glikogenesis.
Jika kadar glukosa darah meningkat (hiperglikemia) glukosa akan di ubah dan
di simpan sebagai sebagai glikogen atau lemak, glikogenesis (produksi glikogen)
terjadi terutama dalam sel otot dan hati. Glikogenesis akan menurunkan kadar
glukosa darah dan proses ini di stimulasi oleh insulin yang disekresi dari
pangkreas.
D. PROSES PEMECAHAN GLIKOGEN (GLIKOGENESIS)
Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai berikut:
1. Glukosa mengalami
fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi
juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan
di hati oleh glukokinase.
ATP + D-glukosa → D-glukosa 6- fosfat + ADP
2. Glukosa 6-fosfat diubah
menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan katalisator
enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus
fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya
adalah glukosa 1,6-bifosfat ( glukosa 1,6-bisfosfat b ertindak sebagai
koenzim).
Glukosa 6-fosfat → Glukosa 1- fosfat
Enz-P + Glukosa 1-fosfat→ Enz + Glukosa 1,6-bifosfat →Enz-P + Glukosa 6-fosfa
3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi
dengan uridin trifosfat (UTP)untuk membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc).
Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc pirofosforilase.
UTP + Glukosa 1-fosfat « UDPGlc + PPi
Gambar 2.3 Uridin
difosfat glukosa (UDPGlc) (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper)
Gambar 2.4 Lintasan glikogenesis
dan glikogenolisis (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper)
|
4. Hidrolisis pirofosfat
inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik akan menarik reaksi kea
rah kanan persamaan reaksi
5. Atom C1 pada
glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan
glikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa
terminal glikogen, sehingga membebaskan uridin difosfat. Reaksi ini
dikatalisir oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah ada
sebelumnya (disebut glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini.
Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal
sebagai glikogenin.
UDPGlc + (C6)n à UDP + (C6)n+1
Glikogen
Glikogen
Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 1à4 untuk membentuk
rantai pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase. Pada otot rangka
glikogenin tetap melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan di hati
terdapat jumlah molekul glikogen yang melebihi jumlah molekul glikogenin.
6. Setelah rantai dari
glikogen primer diperpanjang dengan penambahan glukosa tersebut hingga mencapai
minimal 11 residu glukosa, maka enzim pembentuk cabang memindahkan bagian dari
rantai 1à4 (panjang minimal 6 residu glukosa) pada rantai yang berdekatan untuk
membentuk rangkaian 1à6 sehingga membuat titik cabang pada
molekul tersebut. Cabang-cabang ini akan tumbuh dengan penambahan lebih lanjut
1àglukosil dan pembentukan cabang selanjutnya. Setelah jumlah residu terminal
yang non reduktif bertambah, jumlah total tapak reaktif dalam molekul akan
meningkat sehingga akan mempercepat glikogenesis maupun glikogenolisis.
Tahap-tahap perangkaian glukosa demi glukosa digambarkan pada bagan berikut.
Gambar 2.5 Biosintesis
glikogen (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper)
Tampak bahwa setiap
penambahan 1 glukosa pada glikogen dikatalisir oleh enzim glikogen sintase.
Sekelompok glukosa dalam rangkaian linier dapat putus dari glikogen induknya
dan berpindah tempat untuk membentuk cabang. Enzim yang berperan dalam tahap
ini adalah enzim pembentuk cabang (branching enzyme).
·
Glukosa 6-fosfat dan glukosa 1-fosfat merupakan senyawa antara dalam
proses glikogenesis atau pembentukan glikogen dari glukosa.
·
Proses kebalikannya, penguraian glikogen menjadi glukosa yang disebut glikogenolisis juga
melibatkan terjadinya kedua senyawa antara tersebut tetapi dengan jalur yang
berbeda seperti digambarkan pada Gambar dibawah.
·
Senyawa antara UDP-glukosa (Glukosa Uridin Difosfat) terjadi pada jalur
pembentukan tetapi tidak pada jalur penguraian glikogen. Demikian pula enzim
yang berperan dalam kedua jalur tersebut juga berbeda.
·
Gugus fosfat dan energi yang diperlukan dalam reaksi pembentukan glukosa
6-fosfat dsari glukosa diberikan oleh ATP yang berperan sebagai senyawa kimia
berenergi tinggi.
·
Sedang enzim yang mengkatalisnya adalah glukokinase. Selanjutnya, dengan
fosfoglukomutase, glukosa 6-fosfat mengalami reaksi isomerasi menjadi glukosa
1-fosfat.
Gambar 2.7 Pembentukan
Uridin Di Phosphat Glucosa
·
Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri fosfat (UTP) dikatalis oleh
glukosa 1-fosfat uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa
(UDP-glukosa)dan pirofosfat (PPi).
·
Mekanisme reaksi glikogenesis juga merupakan jalur metabolisme umum untuk
biosintesis disakarida dan polisakarida.
·
Dalam berbagai tumbuhan seperti tanaman tebu, disakarida sukrosa dihasilkan
dari glukosa dan fruktosa melalui mekanisme biosintesis tersebut.
·
Dalam hal ini UDP-glukosa abereaksi dengan fruktosa 6-fosfat, dikatalis
oleh sukrosa fosfat sintase, membentuk sukrosa 6-fosfat yang kemudian dengan
enzim sukrosa fosfatase dihidrolisis menjadi sukros.